Rahsia Wudu II


Sepuluh perkara fitrah, iaitu memotong (merapikan) misai, memelihara janggut, bersugi, memasukkan air ke hidung, memotong kuku, membasuh ruas jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu ari-ari, beristinjak" kata Mus'ab, Aku lupa yang kesepuluh, melainkan ia adalah berkumur-kumur. (Hadis riwayat Muslim)

Memabasuh kaki adalah untuk menurunkan gelombang otak daripada beta kepada alpha, kemudian menjadi theta dan akhirnya delta. 
Dengan membasuk kaki gelombang otak boleh menurun kerana di kaki terletak titik pusat saraf yang menghubungkan dengan organ dalam tubuh.  

Dalam kehidupan seharian kita sentiasa terdedah kepada gelombang-gelombang Beta dan Alpha, gelombang ini turun sedikit setiapkali laungan AZAN dan ketiak mengambil Wuduk dan ia turun kepada gelombang Theta bagi mendapatkan solat yang khusuk kita semestinya berada dalam gelombang  Delta.

Kajian yang dijalan oleh Dr. Magomed Magomedov dari department of Man's General Hygiene and Ecology, Akademik Perubatan Negeri Daghestan, mengatakan Wuduk boleh merangsang urutan proses biologi tubuh manusia dan titik aktif biologi (Biological Active Spots). Hal yang demikian adalah sama seperti yang diamalkan di dalam perubatan China iaitu urutan refleksologi.

Dalam kajian yang diterbitkan melalui artikel yang bertajuk Muslims Rituals and thier Effect on the person's Health, menjelaskan, jika titik aktif biologi dirangsangkan maka ia akan merangsang sistem saraf di dalam badan yang akan memberi kesan positif terhadap kesihatan.

Berdasarkan perubatan Cina, tubuh manusia mempunyai lebih 700 titik pusat aktif dan 66 daripadanya akan memberi kesan positif segera apabila dirangsangkan. Yang menariknya 61 titik itu terletak didalam anggota wuduk dan lima titik penting itu terletaknya di kaki antara lutut dan buku lali.

Membasuh muka semasa wuduk, boleh merangsang saraf dan boleh mengecas semula organ dalaman seperti usus, perut, pundi kencing dan sistem peranakan.

Manakala telinga pula apabila dibasuh semasa mengambil wuduk akan merangsang hampir seratus titik pusat urat saraf yang akan mengharmonikan semua organ. Ia juga mengurangkan tekanan darah tinggi dan melegakan sakit gigi dan tekak.
Dengan membasuh kaki kanan digosok maka ia akan merangsang sistem saraf untuk mengelokkan tulang, pinggang, sistem saraf , usus, pankres, hempedu dan triod.

Kemudian apabila kaki kiri pula dibasuh, maka titik pusat urat saraf yang ada kaitan dengan kelenjar pituitari akan di rangsang. Kelenjar tersebut terletak di kawasan otak yang mana berfungsi mengawal perjalanan kelenjar endokrin dan mengawal tumbesaran.

Satu lagi kajian saintifik mendapati peredaran darah pada anggota bahagian atas badan iaitu dari tangan hingga ke kepala dan anggota yang paling bawah sekali iaitu kaki adalah paling lemah berbanding organ dlam yang lain seperti jantung dan organ yang berhampiran.

Jadi dengan membasuh dan mengosok semasa wudu dapat membantu melancarkan peredaran darah ke bahagian tersebut, yang mana ia akan meningkatkan tenaga dan mencergaskan aktiviti badan.

Sains juga telah membuktikan, kesan sinar matahari, partikel UV boleh menyebabkan kanser kulit carcinoma, dan ia dapat dikurangkan dengan mengambil wuduk dengan teratur.


Hadis nabi s.a.w "Jika engkau hendak ke tempat tidur, hendaklah engkau berwuduk sepertimana wuduk untuk menunaikan solat, kemudian berbaring ke kanan dan membaca, "Ya Allah ya tuhanku, aku serahkan diriku kepada Mu dan aku hadapkan wajahku kepada Mu, aku serahkan perkara ku kepada Mu, lindungkan belakang ku kepada Mu, kerana suka dan takut ku kepada Mu. Tidak ada lindungan atau benteng melainkan kepada Mu, aku percaya dengan Kitab Mu yang engkau utuskan, dan jadikan semua itu penghabisan apa yang engkau katakan (HR Iman Bukhari dan Iman Muslim)

Seharusnya tidur adalah berada didalam gemombang delta iaitu tidur yang paling berkualii dan nenyak tanpa mimpi.

Kembali semula ke Rahsia Wudu

Rahsia Wudu



Oleh Mawlana Shaykh Hisham al-Kabbani




Langkah Pertama:
Mengerti wudu dan pentingnya tanganAllah (swt) menunjukkan kepada kita apa yang benar apa yang salah. Dan apa yang benar telah dijelaskan dengan sangat baik oleh Nabi (s.a.w.), dan apa yang salah telah dijelaskan dengan baik sekali oleh Nabi (s.a.w.). Dan apa yang menguntungkan kita, Nabi s.a.w. adalah yang pertama kali menjelaskannya. Wa ma arsalnaaka illa rahmatan lil `alameen. Apapun yang menguntungkan kita, dia bertanggung jawab untuk menyampaikannya, atau dia akan ditanya mengapa dia menyembunyikannya.

Allah (swt) mempercayakan kepada Nabi dengan apapun yang Dia ciptakan, dan apapun yang Dia ciptakan dilepaskan (dikeluarkan) melalui risalah Nabi. Jadi melalui risalah (pesan) Allah, Nabi s.a.w. mampu untuk mencapai setiap orang, baik selama waktu (hidup) nya maupun setelah waktu (hidup) nya. Dia adalah yang pertama kali mengajarkan kepada para Sahaba (r.a.) penggunaan energy dan apa yang tersedia dari berbagai kekuatan berbeda di sekitar kita di dunia ini.

Terdapat banyak cara yang ditunjukkan Nabi s.a.w. kepada kita dalam uapaya penyembuhan, salah satunya adalah yang diuraikan dalam Hadith orang buta yang meminta Nabi s.a.w. untuk memulihkan pandangan matanya. Nabi mengajarkan kepadanya doa untuk dibaca, tetapi dia tidak mengatakan kepadanya, Pergilah dan baca doa ini.” Dia s.a.w. berkata kepada orang buta itu, “Langkah pertama adalah pergilah ke tempat mengambil wudhu dan ambila wudhu.” Itu artinya wudhu adalah awal (pembukaan) dari penyembuhan untuk setiap penyakit. Jika kamu tidak memiliki wudhu, upayamu untuk menyembuhkan penyakit itu akan minimal.

Kemanapun kamu mencapai, tingkat tinggi dalam perjuangan melawan ego dan mencegah keinginan ego, gunakanlah kekuatan (wudhu) itu bila kamu menentang ego itu, bangunlah kekuatan itu lebih besar dan lebih besar lagi, ketika energy negative meninggal kan kamu, energy positive (akan) bertambah. Tetapi dengan (cara) wudhu yang ruibuan kali lebih kuat dari pada apa yang biasanya. Jadi Nabi (s.a.w.) berkata, “Pergilah ambil wudhu.”

Tahap pertama wudhu:-

Ketika kamu mengambil wudu, selain membaca niyyat apa yang pertama kali dikerjakan ? Itu adalah membasuh tangan sampai pergelangan, dan di antara jari-jemari. Ketika kamu membasuh kedua tangan, itu artinya gerak pertama yang kamu lakukan adalah menggunakan kedua tangan itu, jadi energy level pertama berada di kedua tangan. Itulah mengapa kamu melihat orang yang berusaha belajar dan mengutip cara-cara Islam, khususnya orang India dan China yang meyakini Bhuddism, pertama kali mereka gunakan kedua tangan mereka sebagai sebuah methoda untuk melepaskan energy dari tubuh mereka, karena mereka mengumpulkan energy melalui tubuh mereka seperti seperti sebuah piringan, atau sebuah parabola.

Mereka mengumpulkan energi ini dan melepaskannya melalui kedua tangan mereka. Tubuh bertindak sebagai sebuah penampung energy. Melalui olah gerak mereka yang beragam dari latihan berat kepada keseluruhan tubuh, mereka mulai mendapatkan energy jenis itu dan meng-konsentrasikannya dan melepasnya melalui kedua tangan mereka. Untuk menyembuhkan orang sakit. Tiap segala sesuatu yang mereka gunakan dalam penyembuhan memiliki efek penggunaan energy.

Contoh terbaik dari hal ini adalah pembedahan laser, yang melalui technology modern, menggunakan cahaya laser untuk menyembuhkan penyakit mata dan bahkan kebutaan. Mereka tidak lagi menggunakan peralatan (tangan), hanya laser. Jadi orang buta tadi, ketika dia bertanya kepada Nabi s.a.w., Nabi memberinya sebuah petunjuk kunci bahwa melalui pelepasan energy, kebutaan itu akan pergi. Empat belas abad yang lalu Nabi s.a.w. menyembuhkan kebutaan melalui energy. Jadi apa yang kita pelajari dari peristiwa ini ? Ambil wudhu, dan sucikan dirimu.

Itulah dia s.a.w. berkata, “Senjata yang melindungi kamu dari musuh adalah adalah wudhu.” Wudhu dapat melepaskan energy dan membakar (penyakit) nya dengan melepaskannya melalui kedua tangan. Orang buta itu belajar dari situ dan memanfa’atkannya, yang akan kita bicarakan kemudian.

Gerak wudhu:-

Orang (buta) tadi mengalami berbagai gerak yang berbeda-beda dan disembuhkan serta merta dari kebutaannya. Maka, ketika kamu mengambil wudhu :Basuhlah kedua tanganmu dan kemudian saling gosokkanlah keduanya; putarlah tangan kanan pada tangan kiri dan tangan kiri pada tangan kanan. Kamu tidak boleh memulai dari tangan kiri memutari tangan kanan; kamu harus memulai dengan tangan kanan memutari tangan kiri; kemudian, Bersihkan di antara jari-jemari dan jalin (silangkan)lah jari tangan satunya dengan jari tangan lainnya, berbentuk seperti ini, dengan ibu jari kanan berada di sebelah kiri dan ibu jari kiri berada di sebelah kanan.

Mereka menggunakan ini dalam methoda penyembuhan Buddhist tanpa mengetahui rahsia Islam. Mereka melepaskan energy ini ke daerah tubuh yang terkena penyakit. Pertama kali, kamu menggunakan sepuluh jari. Sepuluh (10) adalah kekuatan energy computer, satu dan kosong. Energy itu yang Allah ajarkan kepada para programmer computer disalurkan kepada computers melalui tangan, dan kamu melihat semua keajaiban kekuatan computers. Jadi jika computer itu memiliki kekuatan besar, energy itu dapat juga disalurkan untuk penyembuhan. Merka menggunakan itu tanpa mengetahui sebab-musababnya; mereka tidak tahu aspek Islam nya, yang adalah satu dan kosong. Itulah sebabnya jika kamu membuka tanganmu dan menarik sebuah garis yang menghubungkan ujung-ujung jari kamu akan melihat bahwa kamu membentuk sebuah lingkaran. Itu berdiameter 20 cm.

Jadi tangan mewakili tubuh, dan ketika kamu membuka tubuh untuk membentuk sebuah lingkaran, seluruh tubuh berada di dalam tangan, sebagaimana itu diajarkan dalam reflexology. Melalui berbagai titik yang berbeda pada tubuh, kamu dapat disembuhkan. Level lebih tinggi dalam reflexology adalah tidak menyentuh; dalam hal demikian, kedua tangan bertindak sebagai semacam penerima energy positive, dan ketika kedua tangan direntangkan seperti sebuah piringan satellite (sebagaimana diajarkan dalam penyembuhan Islamic), tanpa berpikir atau berkhayal, namun menempatkan tubuhmu sebagai sebuah lingkaran sempurna, energy yang dipancarkan dari cosmos disalurkan kepadamu dan tubuhmu menerimanya, menyerapnya masuk kedalam tubuhmu dan mengkonsentrasi kannya melalui jantung. Ini adalah sebuah teknik meditasi 15-menit yang akan kita bicarakan nanti.

Secara symbolis, inilah bagaimana seluruh tubuh adalah sebuah lingkaran dan tangan adalah sebuah lingkaran. Tubuh itu mendapatkan energy itu, menerimanya dari tangan kiri dan tangan kanan, dan menyalurkannya kedalam tubuh. Jadi ketika kamu mulai membasuh kedua tangan dan menggosokkannya untuk meng-aktivkan mereka, itu adalah isyarat tentang satu dan kosong, dan kamu sesungguhnya meng-aktivkan kode yang Allah telah berikan kepada kita melalui kedua tangan itu. Itulah sebabnya kita mulai menggosok kanan mengelilingi kiri dan kiri mengelilingi kanan.

Jika kamu berdiri di hadapan sebuah cermin, kamu melihat pada refleksi (bayangan) mu bahwa kiri adalah kanan dan kanan adalah kiri. Jika kamu berdiri dengan lengan direntangkan ke samping, kamu melihat lawannya. Jika kamu melihat dari sisi lainnya itu, kiri menjadi kanan dan kanan menjadi kiri. Itu karena kita adalah sebuah bayangan dari kenyataan (hakikat).

Di Langit (Surga) kiri adalah kanan dan kanan adalah kiri. Ini artinya kanan harus tunduk kepada kiri, karena dalam `alam al-arwaah, kanan adalah kiri dan kiri adalah kanan. Disini di dunya adalah lawannya : kanan adalah kiri, sedangkan di akhirat kiri adalah kanan! Disini di duniya, ketika kita membuat thawaaf keliling Ka’aba Shareef kita bergerak berlawanan arah jarum jam, bukan searah jarum jam, yang adalah bayangan cermin dari arah jarum jam di akhira, dimana kita bergerak kiri ke kanan : searah jarum jam. Untuk meng-aktivkan kekuatan itu, Allah memberi tahu kita, “Aku meng-aktivkan kekuatanmu dari 99 asma’ul-husna yang Aku stempelkan pada kedua tanganmu.
  
” Menggosok menimbulkan api dari dua batang kayu. Menggosok menimbulkan energy. Dengan menggosok kedua tangan selama wudu, air mencegah energy dari merembes keluar; itu membekukannya. Itulah sebabnya Silah al-mumin al-wudu (senjata kaum beriman adalah wudhu.) Segera setelah kamu menggosok, itu menimbul kan energy dan dengan menggosok di bawah pancuran air itu akan menahan energy di dalam tubuh untuk dilepaskan kemudian. Ketika kita menggosok kedua tangan kita mempersiapkan energy untuk disimpan dan ditabung untuk digunakan melawan musuh (kemudian).

Ketika kita mau menyembuhkan kita tidak menggunakan air, Menggunakan air sewaktu wudu, kita mengumpulkan dan menyimpan energy. Dalam penyembuhan, kita menggosok tanpa air dan membuka tangan untuk melepas kan energy itu. Bagaimana kode itu di-aktivkan ? Jika kamu melihat pada tangan kanan mu padanya terdapat angka Arabic 18 dan pada tangan kiri terdapat angka Arabic 81. 18 plus 81 menjadi 99 asma ‘ul-husna Allah, setiap angka teridiri dari satu (1) dan delapan (8). Satu plus delapan (18), dan delapan plus satu (81) bersama menjadi 99. Tambahkan komponen 99 kesemuanya (18 = 1+8 and 8+1 = 81) dan kamu mendapatkan 9 lagi.

Ini menjelaskan arti dari titik sembilan dari diri, yang mewakili sembilan awliya yang bertangtgung jawab terhadap diri. Titik sembilan ini digunakan di dalam Enneagram; sebuah ajaran dari Asia Tengah, dari orang Naqshbandi, yang pernah saya terangkan. Mereka menggunakan ini dalam sebuah cara (interpretasi) linear, padahal dalam kenyataannya itu adalah sebuah lingkarang (ingat pada pengertian thawaf ). Jika kamu membahas ini dengan , aku mengajarinya bagaimana menggunakan hal itu. Mereka memiliki sembilan titik peluru yang terdiri dari keseluruhan system, keseluruhan tubuh.

Ketika kamu menggosok-gosokkan jari tangan kamu meng-aktivkan 99 asma ‘ul-husna Allah, yang pada gilirannya meng-aktivkan titik sembilan itu yang berada di dalam tubuhmu. Dengan contoh kita dapat mengatakan apabila titik sembilan di-aktivkan, penerima itu kini dalam posisi “menyala”, energy masuk ke dalam (tubuh), itu mulai menerima, dan itu dibuat digital dan dilepaskan sebagai sebuah gambar dan sebuah suara, sangat mirip dengan yang kita lihat dalam masa kini dengan technology digital. Demikian juga, tangan itu adalah lingkaran, dan ketika kita menggosok-kan mereka dan membuka mereka (kedua tangan kita itu), mereka mulai bertindak sebagai lingkaran satu terhadap lainnya, mengambil energy apapun yang mereka terima dan mengelolanya.

Itulah sebabnya dalam ilmu bela diri mereka menggunakan kedua tangan, namun mereka tidak mengerti mengapa itu (kedua tangan) merupakan energy; mereka tidak mengerti tentang 99 asma ‘ul-husna dan bagaimana mereka dilindungi melalui oleh Asma itu. Mereka tidak tahu, meskipun demikian, Allah memberikan kepada siapapun yang Dia suka. Dia membiarkan mereka itu menggunakan kekuatan itu; mereka tahu terdapat kekuatan disitu, tetapi tidak tahu mengapa. Mereka membuat gerakan cepat dan menggunakan itu untuk membela diri mereka dan melindungi orang lain dan untuk mengalahkan musuh.

Ketika Nabi (s.a.w.) menyembuhkan mata Sayyidina `Ali, dia membuka baginya Ilmu Haqiqat itu. Itulah sebabnya melalui energy itu yang dimilikinya dalam kedua tangannya, dia dapat membawa (menyangga ? – penterjemah) dunia ke pada lututnya, karena energy itulah yang membawa dunia ke pada lututnya.Jadi ketika kamu meng-aktivkan angka 8 dan angka 1 dan angka 1 dan angka 8 (yang adalah 99 Asma), dalam numerology sembilan sama dengan kosongl dan kamu tidak menambah apapun dengan kedua (kosong dan sembilan) angka itu, karena itu tidak lagi ada (exist). Itu berarti penyerahan diri, penyerahan diri secara sempurna, ketika kamu meng-aktivkan energy itu kamu dibawah penyerahan diri energy, berserah diri kepada energy Langit yang mendatangi. Menjadi sebuah pipa penyalur bagi energi cosmic penyembuh milik Allah.

Kamu tidak lagi melihat dirimu yang beraksi, namun energy itulah yang beraksi, kamu menjadi kosong. Seperti memasuki sebuah pesawat terbang atau kereta api atau mobil; mereka masing-masing berserah diri kepada orang yang mengemudikan mereka. Kamu berserah diri kepada energy yang mendatangi dan kamu melepasnya ke luar. Tubuh mu menjadi seperti sebuah penerima dan sebuah pemantul. Penerima TV hanya bertindak sebagai penerima yang memantulkan citra (image) itu. Bukanlah mereka yang melakukan pekerjaan itu; itu adalah energy Langit yang melakukan pekerjaan itu.

Itu menunjukkan kepada kita seberapa jauh kita dapat menggunakan dengan angka-angka ini ketika kita meng-akltivkan mereka serentak – angka 18 dan angka 81 dan pentingnya angka 18 dan angka 81. Kita akan tinggalkan hal itu sampai sessi berikutnya.Mengapa angka 18 dan mengapa angaka 81? Ini adalah penting, dan bahkan saya tidak tahu apa yang akan datang. Itu adalah sebuah perkenalan kepada techniques berbeda-beda yang mereka mencoba untuk mengutipnya tanpa mengerti latar belakangnya, dan bagaimana mereka dapat memberikan pengaruh lebih banyak melalui penyembuhan mereka.

Jadi setelah menggosokkan kedua tangan dan menyelenggarakan penyaluran energy, kamu masih berakhir pada angka 19. (Disini (kanan) adalah angka 18 dan disini (kiri) angka 81. Gabungkan mereka dan kamu mendapatkan angka 99. Tambahkan angka 9 dan angka 9 ini, kamu mendapat angka 18. Tambahkan angka 1 dan angka 8, kamu mendapatkan angka 9. Jadi kamu meng-aktivkan angka 9.)

Ketika kamu menggosok dan meng-aktivkan angka sembilan itu, kini kamu melewatkan (mengucurkan) air itu (jika kamu memperhatikan, mereka yang tahu bagaimana mengambil wudhu, tidak semua orang tahu untuk saling menyilangkan jari), maka kamu meng-aktivkan angka 10. Angka 10 dan angka sembilan, menjadi angka 19. Dan akhir-akhir ini mereka mendapatkan bahwa setiap ayat dalam al Qur’an adalah pada sistem 19. Dan angka 19 ini, wa yahmilu arsh arrahmani yawmadhin thamaaniyya. “…dan delapan akan, Hari itu, menyangga Singgasana dari Rabb-mu di atas mereka. (69:17) Dan mereka yang memegangi Neraka adalah 19.

Neraka adalah energy, jadi itu adalah kekuatan energy. Kamu meng- aktivkan energy negative untuk menyembuhkan energy negative. Kamu memerlukan racun untuk menyembuhkan racun – itulah sebabnya mereka memberikan kamu antibiotics (jika kamu keracunan oleh ulah virus – penterjemah). Angka 19 itu adalah jumlah malaikat yang bertanggung jawab terhadap Neraka. Jadi kamu menggunakan energy negative itu yang datang dari mereka ini. Jika kamu mengalikan (negative – penterjemah) dengan negative kamu mendapatkan positive. Kamu menyembuhkan penyakit dengan api yang datang dari Neraka.

Ketika energy itu dilepaskan, itu sama sekali mengkancurkan racun di dalam system itu. Begitulah caranya kamu meng-aktivkan 19 serentak. Angka 8, yang terkait dengan angka 8 disini, angka 1 dan angka 8 dan angka 8 dan angka 1. Ketika Singgasana Allah datang pada Hari Pengadilan, delapan malaikat memikulnya. Itu artinya mereka memikul angka 1 itu; angka 8 memikul angka 1. Allah mengungkapkan hal ini di dalam kedua tangan kita. Kamu juga meng-aktivkan energy baik ketika kamu melepaskannya. Setelah kamu menghancurkan energi negative dengan energy negative, kamu mau mendandani (memberi busana) mereka dengan angka 8 dan angka 1 (energy baik dari Langit). Itulah sebabnya orang yang sakit merasa kuat dan bahwa mereka disembuhkan.

Ketika kamu meng-aktivkan energy Langit dengan menggosok-gosokkan kedua tangan, kamu meng-aktivkan angka sembilan; itu adalah penyerahan diri yang sempurna. Kini kamu membiarkan tubuhmu untuk berserah diri kepada energy cosmic yang kamu terima, yang adalah energyy yang membakar. Ketika kamu meng-aktivkan angka 10 kamu meng-aktivkan energy itu. Energy negative ini tidaklah buruk karena itu adalah kekuatan dari satu yang negative, dan kamu mengalah kan musuh dengan menggunakan alat yang dipakai musuh. Sebagai contoh hal ini adalah energy dari matahari yang adalah satu energy api, tetapi pada saat yang bersamaan itu menyembuhkan dan berguna. Kamu menggunakan negative untuk menyembuhkan negative untuk menghancurkanya sama sekali. Dengan cara ini, kamu tidak menyisakan apa-apa dengan mereka (membersihkannya), dan kemudian ativkan angka 8 dan angka 1. Insha`Allah kita akan teruskan dengan lebih banyak lagi mengenai penyembuhan ini segera. Bi hurmat al-habib bi hurmat al-Fatiha.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Wuduk adalah pembukaan untuk penyembuhan segala macam penyakit. Tanpa wuduk, kesan penyembuhan penyakit itu akan minima. Dengan berwudu’, kita menggosokkan kedua belah tangan kita, Allah swt sedang memberitahu kita bahawa kita sedang mengaktifkan kekuatan kita dari 99 asma’ul-husna yang terletak di tapak tangan kita.
Dengan menggosokkan itu kita menggunakan proses seperti untuk membuat api dengan menggosokkan 2 batang kayu. Menggosokkan ( batang kayu ) menghasilkan tenaga ( energi ). Jadi menggosokkan tangan menghasilkan energi.


Air mencegah energi itu dari merembes keluar lalu membekukannya.
Dengan berwuduk, dimulai dengan menggosokkan kedua belah tangan dibawah pancuran air, akan mempertahankan energi itu didalam tubuh untuk digunakan kemudian.
Pada tapak tangan kanan terdapat angka 18 ( Arab - /A ).
Lihat pada nama Allah ke 18, Al-Fattah ( Maha Pembuka ),
Lihat pula kepada nama Rasulullah saw ke 18, Rahmah ( Utusan Rahmah ).
Jadi untuk membuka Rahmah, kita harus tahu nama-nama ini yang menjadi busana tangan kanan.
Satu dan delapan bersamaan 9, asma Allah ke 9 adalah Al-Jabbar ( Maha Pemaksa ).
Nama ke 9 Rasulullah saw adalah Aqib, Nabi terakhir Sempurna diantara semua CiptaanNya.
Ahli neraka akan memanggilnya dengan nama ini untuk mendapatkan syafaat.
Surah ke 9 adalah At-Taubah ( Ampunan ).

Pada tapak tangan kiri terdapat angka 81, Al-Muntaqim ( Maha Penyeksa ). Nama Rasulullah ke 81, Dhul Fadl ( Sumber Kebaikan ).

“Allah akan menghukum mereka melalui tanganmu , menyelimuti mereka dalam malu, menolong kamu ( untuk menang ) mengungguli mereka, menyembuhkan dada orang beriman.”
( Surah At-Taubah : Ayat 14 )

Penyaluran energi dari tapak tangan kanan membakar penyakit ( virus, bacteria , gula berlebihan, kolestrol, tumor, lemak yang menyelaputi urat saraf dan sebagainya )
Manakala energi dari tapak tangan kiri menyembuhkannya. Energi negatif dari tangan kiri merupakan percikan bahang api neraka, digunakan untuk menghapuskan energi negatif didalam tubuh yang menyebabkab tubuh sakit termasuk kesan akibat gangguan jin dan sihir.

Seterusnya [Next] Rahsia Wudu II

Seni Silat Silat Islam



Bersama membanteras kesyirikan dalam Ilmu Persilatan dan Perubatan dengan memohon hanya kepada Allah SWT. LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH HIL ALIYYIL AZIM.
TUJUH LANGKAH YANG TELAH DI SUSUN OLEH GURUKU DALAM MEMAHAMI, MELAKSANAKANNYA SERTA MENGUASAINYA DALAM GERAK YANG DATANG DARI GERAK KUDRAT DAN IRADAT ALLAH AZZA WA JALLA.
(1) Pengenalan

Seseorang Hamba adalah Faqir dimana Gerak dan Diam adalah takluk dalam Kudrat dan Iradat ALLAH. Kita hanya mempunyai kudrat memohon tetapi tiada kudrat melakukannya....walaupun hanya mahu meminun secawan air atau mengerakkan hujung jari, melainkan datangnya gerak Kudrat dan Iradat dari ALLAH. Justeru itu gerak dan jurusnya hanya dimohon kepada ALLAH.

Para pengamal Gerak Faqir yang benar pelajarannya akan memiliki kunci rahsia memohon qudrat ALLAH. Dengan kunci tersebut serta keyakinan yang benar, para ahli Gerak Fakir mampu menggunakannya dengan pelbagai hajat, samaada untuk dirinya atau membantu orang lain seperti perubatan dan lainnya.
Para pengamal Gerak Faqir wajib sentiasa Syuhudkan dirinya di dalam keFaqiran disisi ALLAH, tiada baginya Ilmu, adapun segala kehebatan dan kekuatan adalah milik ALLAH. Sesungguhnya ALLAH cinta kepada hambaNya yang merendah diri dan menyeru padaNya memohon pertolongan. ALLAH akan makbulkan segala permohonan hambaNya dalam apa jua perkara kebaikan, insya Allah.
Ahli Gerak Faqir dilarang bertuhan pada kekuatan diri, ilmu atau amal melainkan wajib melatih diri kepada Tauhid Syuhudiah atau Tauhid Wujudiah dengan segala kelebihan yang dimiliki.
"Apa jua kehebatan yang dimiliki tetap tidak boleh memecahkan pintu takdir ALLAH."

(petikan kalam Hikam Syeikh Ibnu Athoillah As-Sakandari(r.a)

(2) Mukaddimah:

GERAK FAQIR adalah latihan menfanakan diri dalam gerakan silatnya (juga semasa penyembuhan penyakit) sehingga mencapai Syuhudiah atau Wujudiah. Ia juga bermatlamat menzahirkan kehebatan ilmu ALLAH dalam menundukkan segala ilmu yang batil sama ada daripada manusia, syaitan atau jin. Ia diajar secara terbuka kepada umun yang mempunyai semangat untuk memperjuangkan agama dan mempertahankan tanah air.

Para ahli Gerak Faqir terlebih dahulu diajar menguasai suatu latihan mematikan diri dan membangkitkan tenaga alam nur. Dengan jalan makrifat , para pengamal Gerak Faqir melatih dirinya denga teknik tertentu dari satu tahap ke satu tahap sehingga mereka benar-benar boleh memahami dan menguasainya. Insya Allah pada tahap tertentu , mereka mampu melakukan perkara-perkara luar biasa mengikut keperluan tanpa melalui amalan, wirid atau hizib tertentu.

Namun hal tersebut bukannya boleh dijadikan pertunjukan kerana tiada jaminan ianya boleh berlaku setiap masa, sebaliknya bergantung kepada kehendak ALLAH.

(3) Dasar-Dasar:

Asas Gerak Faqir adalah Tauhid Tasawuf. Dasar Gerak Faqir terbahagi pada tiga bahagian, iaitu:

a) Tauhid I'tiqadiah

b) Tauhid Syuhudiah
c) Tauhid Wujudiah
Tauhid I'tiqadiah adalah Tauhid Ilmu KeTuhanan Ahlu Sunnah Wal Jamaah aliran Asya'irah dan Al-Maturudiah. Ianya telah dihurai dalam perbahasan ilmu tauhid yang dikenali dengan sifat dua puluh. Tauhid ini adalah tauhid ilmu yang mengesahkan pegangan seseorang dengan akidah Ahlu Sunnah Wa Jamaah.
Seseorang mukmin tidak sepatutnya hanya berhenti pada tauhid ini kerana mereka amat mudah tergelincir kepada iktikad muktazillah atau qadariah dalam pengamalan dan kehidupan. Ini disebabkan hati mereka terhijab dengan diri dan hukum asbab sehingga tiada wujud Tuhan, baik dari sudut perkataan dan pengamalan.

Tauhid Syuhudiah adalah tauhid yang berasaskan cahaya hati dimana hati mereka sudah tersyuhud kepada Allah dalam setiap gerak dan perlakuan. Tauhid ini menyempurnakan seorang itu dalam akidah Ahli Sunnah Wa Jamaah. Tauhid ini diperolehi hasil dari amalan tareqah yang menghimpunkan zikir, mujahadah, muraqabah dan tawajuh.
Tauhid Wujudiah ialah perasaan keleburan yang tinggi sehingga fana ia daripada melihat wujud yang lain melainkan wujud Allah semata-mata. Ia adalah hasil dari latihan zikir dan musyahadah di bawah bimbingan mursyid. Sampai pada peringkat ini, maka barulah seorang itu mencapai kesempurnaan tauhid Ahlu Sunnah Wa Jamaah yang hanya melihat satu wujud saja, yakni wujud Allah semata-mata. Maka hancurlah Ananiahnya (keAkuan dirinya), tiada baginya terhijab dengan amal dan pergantungan pada asbab. Ia juga di kenali dengan Wahdatul Wujud dalam Dzauqiahnya.

(4) Tiga Langkah:

Mempelajari ilmu Gerak Faqir bukan silat semata-mata, tapi ia adalah ilmu atau jalan Makrifah menuju pada ALLAH. Guru dan Ulama dahulu mengolah ilmu yang sesuai dengan keadaan semasa itu sehingga diberi ilham dan kekuatan untuk tujuan berjihad kejalanNya. Kaedah ilmu ini mendzahirkan kehebatan ilmu ALLAH dlm menundukkan segala ilmu yang batil baik dari ilmu hitam, jin dan syaitan atau boleh digunapakai untuk ilmu perubatan dan sebagainya.
Gerak Fakir adalah gerakan yang berasaskan kepada tiga LANGKAH.

1.Niat (IRADAT)

2.Makrifat(HUBUNGAN DGN ALLAH)
3.Gerak(KUDRAT/ILMU)
Gerak Faqir adalah datang dari Gerak Allah setelah seseorang berjaya memahami ILMU menFANAkan dirinya.

Gerak Fakir juga menjalani 4 TAHAP.

1.Mematikan diri(PENUMPUAN)
2.Gerak Silat dan Gerak Tangan Untuk Penyembuhan
3.Mengetahui Gerak Musuh (zahir dan batin)
4.Kebal tubuh dari segala senjata.

Segala pelajaran 4 tahap ini bukan berdasarkan amalan, wirid atau petua tertentu tapi berdasarkan pada MAKRIFAH kepada ALLAH.

Untuk mencapai makam makrifat perlu pada ilmu TAUHID TASAWWUF. Sesungguhnya seseorang yang benar benar mencapai makrifat kepada ALLAH, dia adalah raja dunia dan akhirat. padanya akan keluar segala ilmu, hikmah dan barakah. Dalam Gerak Fakir bukan buah, bunga atau gerak tari yang menjadi ukuran, tetapi paling penting ialah ia benar-benar berada dalam GERAK ALLAH.

"Apa jua kehebatan yang dimiliki tetap tidak boleh memecahkan pintu takdir ALLAH"

(petikan kitab Hikam Syeikh Ibnu 'Athoillah).

(5) Makrifat, Niat dan Gerak.

Makrifat adalah ilmu pengenalan dengan Allah. Seseorang itu wajib mengenal Tuhannya. Awal pengenalan dengan Tuhannya adalah dengan mengenali DIRInya sendiri. Ringkasnya pengenalan mengikut Gerak faqir adalah memahami 7 SIFAT MAA'NI iaitu:

1: Kudrat(kuasa)
2: Iradat(kehendak)
3: Ilmu(ilmu)
4: Hayat(hidup)
5: Sama'(mendengar)
6: Basar(melihat)
7: Kalam(berkata-kata)

Ketahuilah bahawa sifat AL-HAYAT adalah 'ketua' bagi segala sifat, manusia boleh hidup tanpa 6 sifat (melihat, mendengar, berkata-kata, ilmu, kuasa, kehendak) tetapi tanpa al-Hayat, maka manusia akan mati. NAFAS adalah dari Ruh al-Hayat.Hidup jasad dengan nafas, hidup nafas dengan sifat al-Hayat Allah.

Niat adalah gerak hati. Gerak hati adalah kuasa pilihan yang diberi oleh Allah pada setiap manusia. Setiap Gerak(IRADAT) hati akan datang kudrat Allah. Manusia (hakikatnya) tiada kudrat, segala gerak perbuatanya adalah gerak Allah(KUDRAT). Allah mengurniakan kudrat tetapi ada kudrat yang diredai dan ada kudrat yang tidak diredai-Nya.

Para pelajar Gerak Faqir wajib mendalami gerak hatinya. Gerak hati wajib dikawal oleh ilmu dan akal yang tunduk kepada wahyu. Gerak faqir adalah datang dari gerak Allah setelah para pelajar berjaya memahami ilmu mematikan dirinya. Maka setelah seorang pelajar itu benar-benar berada pada maqam tiada dirinya (fana), maka akan timbullah disana gerak Allah yang berdasarkan Kudrat, Iradat dan Ilmu-Nya mengikut apa saja niat atau permintaan.

Para pelajar Gerak faqir wajib memdalami dan memahami Aqidah Ahlu Sunnah wal Jamaah yang telah disusun dalam pengajian Sifat 20, wajib juga memahami Tauhid Syuhudiah dan Wujudiah.

Tauhid Syuhudiah dan Wujudiah adalah maqam yang dikurniakan Allah bagi mereka yang bersungguh-sungguh berjalan kepadaNya untuk menyucikan jiwa. Firman Allah SWT yang bermaksud :

"Barang siapa yang bersungguh-sungguh pada jalanKu, nescaya Aku buka jalan baginya".

(6) 'Mati sebelum mati (hakikat nafas)


Berkata Arifbillah,
'Matikan dirimu sebelum kamu mati'. Maka 'mati yang pertama' itu seolah-olah bercerai ruh dari jasad, tiada daya upaya walau sezarah jua pada hakikatnya, hanya Allah jua yang berkuasa, kamudian dimusyahadahkan didalam hati dengan menyaksikan kebesaran iaitu sifat Jalal dan JamalNya dan kesucianNya. Maka mati diri sebelum mati itu ialah dengan memulangkan segala amanah Allah iaitu tubuh jasad ini kepada yang menanggung amanah iaitu ruhaniah jua.

Ditarikkan 'nafas' itu dengan hakikat memulangkan dzat, sifat, afaal kita kepada Dzat, Sifat, Afaal Allah yang bererti memulangkan segala wujud kita yang zahir kepada wujud kita yang bathin (Ruh). Dan pulangkan wujud Ruh pada hakikatnya kepada Wujud Yang Qadim.

Maka selepas sempurna 'mematikan diri yang pertama' hendaklah melakukan 'mikraj' iaitu 'mematikan diri peringkat kedua' yang dinamakan mati maknawi, iaitu hilang segala sesuatu didalam hatimu malainkan hanya berhadap pada Allah jua. Dengan meletakkan nafas kita melalui alam 'ampas' iaitu antara dua kening merasa penuh limpah dalam alam kudus kita iaitu dalam kepala kita hingga hilang segala ingatan pada yang lain melainkan hanya hatimu berhadap pada Allah jua.

'Mati pada peringkat ketiga' adalah mati segala usaha ikhtiar dan daya usaha diri kerana diri kita ini tidak boleh melakukan sesuatu dengan kekuatan sendiri sebab manusia itu sebenarnya memiliki sifat 'Fakir, Dhaif, lemah dan hina'.

Dinaikkan 'tanafas' hingga ditempatkannya dengan sempurna di 'nufus' dengan melihat pada matahati itu dari Allah, dengan Allah dan untuk Allah.

Dari Allah mengerakkan Ruhaniah, dari ruhaniah mengerakkan Al-Hayat, dari al-hayat mengerakkan Nafas, dari nafas mengerakkan Jasad dan pada hakikatnya itu Allah jualah yang mengerakkan sekeliannya. Pada pandangan dzahir perbuatan hamba tetapi pada pandangan matahati perbuatan Allah jua. Maka Syuhud akan Allah pada kosadnya (niat) dan segala gerak dan diamnya sebagaimana firmanNya,

"Dan tiadalah yang melontar oleh engkau ya Muhammad ketika engkau melontar tetapi Allah yang melontar........." .
Wallahhualam.

(7) Kaedah Pengamalan Zikir Nafas

Gerak fakir menyambung perbahasan dengan Ilmu dahulu sehingga benar benar memahami Ilmu Akidah dan perjalanan Rahsia Tajjali Allah. Tanpa kefahaman ilmu ini maka perjalanan seorang murid itu seperti orang yang mengembara tanpa peta yang tepat untuk ditujui, ibarat belayar dengan tiada mengetahui pulau mana yang mahu di tuju. Dengan itu murid mesti menguasai kefahaman Tauhid Syuhudiah A'faal di dalam sifat 20 dan juga Ilmu Martabat Tujuh yang disusun oleh para ulama Sufi untuk menjadi panduan dan mempercepatkan proses ke'Pana'an berdasarkan Ahli Sunnah Wal Jamaah.

Kamudian murid akan ditalqinkan Zikir Nafas dan Perjalanan Rahsia Solat. Dari perjalanan maqam nafas tersebut maka guru akan membuka rahsia solat dan bagaimana mahu mencapai hakikat solat. Maka solat adalah pintu untuk membuka Makrifat A'faal atau Tauhid A'faal dan pengenalan Rahsia Diri. (Lihat: mati sebelum mati, hakikat nafas). Jika para murid itu benar benar nafasnya berada pada martabat yang dikehendaki, maka kesannya ialah boleh berlaku pergerakan anggota badan diluar kawalan dari gerak akal dan hati. Ia dapat digunakan dalam peperangan, pertempuran, perubatan atau apa juga tujuan keduniaan yang baik, namun tidak boleh di buat pertunjukan.

Kesan kekuatan dan kehebatan yang bersifat RABBANIAH itu melimpah pada mereka seperti tidak akan merasa sakit, tidak binasa, kebal, kasyaf, ilmu ladunni, dapat menembusi alam ghaib, dilihat hebat, gerun, kaseh sayang dan kadang kala rupa jasadnya dlihat muda, tua, cantik mengikut Nur yang ada manusia disisinya dengan Izin Allah. Para mursyid dahulu telah mendalamkan rahsia perjalanan nafas ini kepada para pejuang mereka untuk tujuan peperangan. Namun hal tersebut bukanlah matlamat tapi boleh digunakan dalam keadaan memerlukan sahaja. Matlamat hakiki mereka mengajar para murid kepada hakikat Makrifatullah. Wallahualam.
---------------------------------------------------------------------------------

Nota :

Artikel di atas adalah hasil tulisan Al Faqir Ilallah Tokku Syeikh Hj.Ibrahim As Syatariah, Zawiyah Pulau Manis, Terengganu. Memandangkan keterangan Yang Mulia Tokku cukup padat dan sarat dengan kefahaman berkenaan Ilmu Ketuhanan di dalam Ilmu Persilatan, maka saya meminjam tulisan beliau dalam menerangkan kaedah yang sama dalam Seni Silat Silat Islam.

Semuga tidak menimbulkan salah faham kerana matlamat Tokku dan saya adalah sama menuju yang SATU jua.

Terimakasih di atas izin Tokku untuk saya berkongsi ilmu dan maklumat, semuga apa yang kita perjuangkan sama-sama mendapat keredhaan ilahi.

Ulul Azmi - 5 (Nabi Nuh As)


Nabi Nuh adalah nabi keempat sesudah Adam, Syith dan Idris dan keturunan kesembilan dari Nabi Adam. Ayahnya adalah Lamik bin Metusyalih bin Idris.

سُوۡرَةُ نُوح
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

إِنَّآ أَرۡسَلۡنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوۡمِهِۦۤ أَنۡ أَنذِرۡ قَوۡمَكَ مِن قَبۡلِ أَن يَأۡتِيَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ۬ (١) قَالَ يَـٰقَوۡمِ إِنِّى لَكُمۡ نَذِيرٌ۬ مُّبِينٌ (٢) أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱتَّقُوهُ وَأَطِيعُونِ (٣) يَغۡفِرۡ لَكُم مِّن ذُنُوبِكُمۡ وَيُؤَخِّرۡكُمۡ إِلَىٰٓ أَجَلٍ۬ مُّسَمًّى‌ۚ إِنَّ أَجَلَ ٱللَّهِ إِذَا جَآءَ لَا يُؤَخَّرُ‌ۖ لَوۡ كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ (٤) قَالَ رَبِّ إِنِّى دَعَوۡتُ قَوۡمِى لَيۡلاً۬ وَنَهَارً۬ا (٥) فَلَمۡ يَزِدۡهُمۡ دُعَآءِىٓ إِلَّا فِرَارً۬ا (٦) وَإِنِّى ڪُلَّمَا دَعَوۡتُهُمۡ لِتَغۡفِرَ لَهُمۡ جَعَلُوٓاْ أَصَـٰبِعَهُمۡ فِىٓ ءَاذَانِہِمۡ وَٱسۡتَغۡشَوۡاْ ثِيَابَہُمۡ وَأَصَرُّواْ وَٱسۡتَكۡبَرُواْ ٱسۡتِكۡبَارً۬ا (٧) ثُمَّ إِنِّى دَعَوۡتُہُمۡ جِهَارً۬ا (٨) ثُمَّ إِنِّىٓ أَعۡلَنتُ لَهُمۡ وَأَسۡرَرۡتُ لَهُمۡ إِسۡرَارً۬ا (٩) فَقُلۡتُ ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ إِنَّهُ ۥ كَانَ غَفَّارً۬ا

Ulul Azmi - 4 (Nabi Isa Al Masih As)


Surah Al Baqarah 253
۞ تِلۡكَ ٱلرُّسُلُ فَضَّلۡنَا بَعۡضَهُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٍ۬‌ۘ مِّنۡهُم مَّن كَلَّمَ ٱللَّهُ‌ۖ وَرَفَعَ بَعۡضَهُمۡ دَرَجَـٰتٍ۬‌ۚ وَءَاتَيۡنَا عِيسَى ٱبۡنَ مَرۡيَمَ ٱلۡبَيِّنَـٰتِ وَأَيَّدۡنَـٰهُ بِرُوحِ ٱلۡقُدُسِ‌ۗ وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ مَا ٱقۡتَتَلَ ٱلَّذِينَ مِنۢ بَعۡدِهِم مِّنۢ بَعۡدِ مَا جَآءَتۡهُمُ ٱلۡبَيِّنَـٰتُ وَلَـٰكِنِ ٱخۡتَلَفُواْ فَمِنۡہُم مَّنۡ ءَامَنَ وَمِنۡہُم مَّن كَفَرَ‌ۚ وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ مَا ٱقۡتَتَلُواْ وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ يَفۡعَلُ مَا يُرِيدُ (٢٥٣)

Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebahagian daripada mereka atas sebahagian yang lain (dengan kelebihan-kelebihan yang tertentu). Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata dengannya dan ditinggikanNya (pangkat) sebahagian daripada mereka beberapa darjat kelebihan dan Kami berikan Nabi Isa Ibni Mariam beberapa keterangan kebenaran (mukjizat), serta Kami kuatkan dia dengan Rohulqudus (Jibril) dan sekiranya Allah menghendaki nescaya orang-orang yang datang kemudian daripada Rasul-rasul itu tidak berbunuh-bunuhan sesudah datang kepada mereka keterangan-keterangan (yang dibawa oleh Rasul mereka).